“If you do not love yourself, you will be unable to love others.” Berikut adalah sebuah kutipan populer dari Branden (1994). Kita pastinya sering mendengar bahwa banyak peristiwa-peristiwa yang sangat membuat kita sedih dan juga merenung karena adanya seseorang yang mungkin melihat dirinya tidak pantas untuk berada di dunia ini, tidak merasa berharga dan dihargai dan tidak sanggup menjalani kehidupan yang sekarang sedang dijalani. Kemudian, beberapa dari mereka memutuskan untuk tidak mau menjalani hidupnya dan berakhir tragis. Sebenarnya mungkin ada yang berpikir bahwa dengan kita mencintai orang lain, kita pasti akan mencintai diri sendiri. Padahal kemungkinan tidak seperti itu karena ada juga karena orang lain, mereka menjadi depresi atau stres dan tidak mau mencintai diri sendiri karena tidak dihargai / tidak merasa berharga. Dari sini, kita bisa lihat bahwa mencintai diri sendiri itu penting agar kehidupan kita juga menjadi lebih baik, lebih positif dan lebih bermanfaat, baik untuk diri kita sendiri ataupun orang lain. Lalu, pertanyaannya adalah apakah kita sudah mencintai diri sendiri atau jangan-jangan kita hanya mencintai atau memikirkan orang lain, tanpa memikirkan apa yang membuat kita bahagia?
Mencintai diri sendiri atau self-love adalah kondisi ketika kita dapat menghargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spiritual, fisik dan juga psikologis (Khoshaba, 2012). Contohnya ketika kita mencapai suatu tujuan atau kita mampu menerima kekurangan dan kelebihan kita, di situlah sebenarnya kita mencintai diri sendiri. Mengapa? Karena kita merasa puas dengan usaha yang kita lakukan. Meskipun terkadang hasil akhirnya tidak sesuai dengan ekspektasi, tetapi kita tetap puas karena kita melakukannya dengan usaha sepenuh hati. Menurut Henschke dan Sedlemeier (2021), self-love merupakan sikap kebaikan terhadap diri sendiri yang dapat dipelajari dan bertahan seumur hidup. Jadi, dari anak-anak sampai dewasa pun tidak ada kata terlambat dalam belajar mencintai diri sendiri karena itu adalah sebuah pembelajaran hidup yang tidak terbatas. Lalu, apa yang membuat manusia terkadang tidak mencintai dirinya sendiri? Menurut Carl Rogers (1961), masalah yang ada pada manusia adalah “menjadi diri yang bukan dirinya” karena kebutuhan dasar manusia salah satunya adalah kebutuhan akan cinta (need of love). Jadi bisa dikatakan bahwa manusia akan melakukan apapun untuk mendapatkan pengalaman itu. Pada akhirnya, agar bisa mempunyai pengalaman dicintai, maka seseorang akan melakukan sesuatu atau menjadi diri yang bukan mereka (seperti memakai topeng) hanya untuk menyenangkan orang lain atau dicintai. Itulah mengapa penting sekali mencintai diri sendiri supaya kita tidak menjadi bayangan atau pun karakter yang dibuat berdasarkan perkataan orang lain. Mencintai diri sendiri juga dilakukan tanpa pamrih, beda dengan ketika seseorang mencintai kita di mana kita sebenarnya tidak tahu apakah harus ada imbalannya atau memang tulus mencintai diri kita. Menurut Jan Bransen (2005), alasan seseorang bisa mencintai diri sendiri tanpa pamrih adalah pertama, bersumber dari identitas alternatif tertentu yang disukai diri sendiri. Kedua, karena menyangkut kualitas pertumbuhan dan kesejahteraan diri sendiri. Alasan ketiga adalah memikat diri sendiri berdasarkan kebutuhan akan cinta seseorang. Terakhir, menjadi pribadi terhormat secara moral karena peduli terhadap kualitas perkembangan dan kesejahteraan diri sendiri. Inilah mengapa mencintai diri sendiri bisa meningkatkan value diri kita sendiri karena sumbernya dari kita sendiri, apa yang kita suka dan kehendaki.
Bagaimana cara kita mencintai diri sendiri? Kita bisa memulai dengan hal yang sederhana. Dilansir dari Kompas.com, Berikut adalah cara mempraktikan self love yang bisa dilakukan :
- Praktikkan perawatan diri, yaitu segala sesuatu yang bisa Anda lakukan, yang bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental atau emosional. Misalnya pergi jalan-jalan untuk refreshing, berolahraga, menonton film, memasak, bermain musik dan aktivitas lainnya.
- Belajar kesadaran diri, di mana kesadaran adalah tentang apa yang Anda rasakan tanpa penilaian, baik perasaan dari dalam hati maupun penginderaan. Kesadaran mencoba memisahkan Anda dari masa lalu atau masa depan dengan berfokus pada saat ini. Cara melatihnya bisa dengan meditasi, tarik napas dalam-dalam dan pakailah panca indera Anda dengan memperhatikan apa yang Anda cium, dengar atau sentuh.
- Mempertanyakan pikiran negatif, di mana ketika terlintas pikiran negatif seperti “Saya tidak layak atau saya tidak bisa”, tanyakan kepada diri sendiri apa yang membuat Anda merasa seperti itu? Bagaimana cara mengubah perspektif diri sendiri untuk fokus pada kesuksesan? Luangkan waktu untuk memikirkan bagaimana faktor dari luar bisa mempengaruhi opini Anda tentang diri Anda sendiri.
- Tetapkan batasan dan bersikap tegas, yaitu menetapkan batasan fisik dan emosional dapat membantu Anda mengontrol cara memperlakukan diri sendiri dan cara orang lain memperlakukan Anda. Keduanya penting untuk mencintai diri sendiri. Bisa dimulai dengan belajar mengatakan “tidak” tanpa rasa bersalah, membuat keputusan terlepas dari pendapat orang lain tentang Anda dan mempertahankan diri & kebutuhan Anda.
- Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain karena membandingkan diri Anda dengan orang lain dapat merusak penghargaan diri dan self love. Zaman sekarang, orang suka melihat media sosial dan biasanya karena melihat media sosial, orang cenderung melihat versi ideal dari kehidupan dan pencapaian orang lain. Padahal, belum tentu nyatanya seperti itu. Ingatlah bahwa media sosial tidak nyata, bisa saja itu hanyalah topeng demi citra diri.
- Menjauhi orang toxic karena orang toxic dapat membatasi kemampuan untuk menumbuhkan self love. Ciri-ciri orang toxic salah satunya adalah hanya mengatakan hal-hal negatif, mengabaikan pendapat Anda dan takut akan pertumbuhan Anda. Tanyakan kepada diri Anda apakah setelah berbicara dengan orang tersebut, Anda merasa lebih baik atau justru lebih buruk? Di situlah akan tahu apakah orang tersebut toxic atau tidak.
Apakah self love sulit dilakukan? Mungkin iya, terkadang tidak mudah melakukannya karena mungkin ada perasaan bersalah saat mengutamakan kebutuhan pribadi. Tetapi ingatlah bahwa mencintai diri sendiri butuh proses, membutuhkan waktu, kesabaran dan latihan. Percayalah bahwa mencintai diri sendiri akan membantu kita dalam menikmati saat-saat indah dalam hidup dan membantu kita percaya bahwa kita memiliki kemampuan dalam mengatasi saat-saat buruk. Self love pantas didapatkan dan dicapai oleh semua orang. Jika kita bisa mencintai diri sendiri, pastinya kita mampu untuk mencintai orang lain layaknya seperti mencintai diri sendiri, tanpa harus memakai topeng atau mengikuti orang lain. You deserve love for yourself!
Oleh: Levina – Keluarga Besar Ad Familia Indonesia
Sumber :
- Astuti, D. W., & Purnomosidi, F. (2023). Implementasi Self Love Pada Remaja. Batara Wisnu: Indonesian Journal of Community Services, 3(2), 327-333.
- Bransen, J. (2006). Selfless self-love. Ethical theory and moral practice, 9, 3-25.
- Underwood Jr, J. E. (2020). Consensus definition of self-love: A Delphi study. Mercer University.
- https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/23/070000623/apa-itu-self-love-6-cara-mencintai-diri-sendiri-menurut-psikolog?page=all